MAKALAH TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM DAN TUJUAN RISALAH


TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM DAN TUJUAN RISALAH
Makalah
Di susun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Filsafat Pendidikan Islam
Dosen Pengampu : Muhammad Miftah, M.Pd.I.
 
Disusun Oleh Kelompok 6:


1.      I’ah Lu’luatus Sholihah          (1610110392)
2.      Rika Indah Sari                       (1610110409)
3.      M. Syihabuddin Annur           (1610110422)


PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAM ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN 2017


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan sangat mendasar yang diperlukan manusia. Di Indonesia banyak ragam pendidikan, dari pra sekolah, taman kanak-kanak sampai tingkat menengah atas baik secara formal maupun non formal. Semua pendidikan tersebut mempunyai fungsi, tujuan dan metode-metode tertentu untuk mewujudkan visi dan misinya. Namun sering kali kita tidak memahami bagaimanakah tujuan pendidikan itu sendiri.
Tujuan pendidikan merupakan masalah sentral dalam pendidikan, tanpa perumusannya perbuatan mendidik menjadi acak-acakan, tanpanya bahkan sesat dan salah. Oleh karena itu tujuan menjadi inti dari seluruh pemikiran pedagogis dan filosofis. Dan disini akan dijelaskan beberapa tujuan pendidikan Islam dan tujuan risalah menurut pandangan para filusuf Islam yang bersumber dari Al-Qur’an.
B.       Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian tujuan pendidikan Islam ?
2.      Bagaimana penjelasan tentang pengertian tujuan pendidikan Islam?
3.      Bagaimana penjelasan tentang pengertian tujuan risalah ?

C.      Tujuan Makalah.
1.      Untuk mengetahui pengertian tujuan pendidikan Islam
2.      Untuk mengetahui penjelasan tentang pengertian tujuan pendidikan Islam.
3.      Untuk mengetahui penjelasan tentang pengertian tujuan risalah.




BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian
1.    Tujuan
Secara bahasa tujuan adalah arah,maksud atau haluan. Sedangkan dalam bahasa arab diistilahkan dengan “ghoyah, ahdaf atau muqtasid”, dan dalam bahsa inggris diistilahkan dengan “goal, purpose, atau aim”. Sedangkan menurut istilah tujuan adalah suatu yang diharapkan tercapai setelah sebuah usaha atau kegiatan selesai.[1]
2.    Pendidikan Islam
Berikut ini pengertian pendidikan Islam menurut tokoh pendidikan :
a)      Pendidikan Islam menurut Dr. Mohd. Fadil al-Djamaly adalah proses yang mengarahkan manusia kepada kehidupan yang baik dan yang mengangkat derajat kemanusiaannya, sesuai dengan kemampuan dasar (fitrahnya) dan kemampuan ajarnya (pengaruh dari luar).
b)      Pendidikan Islam menurut Prof. Dr. Omar Muhammad al-Thoumy al-Syaebani adalah usaha mengubah tingkah laku individu dalam kehidupan pribadinya atau kehidupan kemasyarakatannya dan kehidupan alam sekitarnya melalui proses kependidikan.[2]
3.    Tujuan Pendidikan Islam
Tujuan pendidikan Islam adalah suatu yang diharapkan tercapai setelah sebuah usaha atau kegiatan selesai dengan menggunakan sumber agama Islam yaitu al-Qur’an dan hadits.
Hujair AH. Sanaky menyebut istilah tujuan pendidikan Islam dengan visi dan misi pendidikan Islam. Menurutnya sebenarnya pendidikan Islam telah memiki visi dan misi yang ideal, yaitu Rohmatan Lil ‘Alamin”.[3]
4.    Risalah
Risalah Islam adalah pesan-pesan Allah SWT yang terangkum dalam ajaran agama Islam sebagai panduan jalan hidup (way of life) bagi umat manusia.
Secara harfiyah (etimologis), risalah berasal dari bahasa Arab yang artinya pesan atau message (Inggris). Pembawa risalah disebut rasul (messenger)utusan, atau pembawa risalah. Dalam konteks agama (Islam), istilah risalah dimaknai sebagai kerasulan, yakni para pembawa pesan dari Allah SWT (wahyu).
Kata risalah dan rasul berakar dari kata yang sama, yaitu Ra-Sin-Lam. Menurut M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah, kata yang berakar Ra-Sin-Lam terdapat 513 kali di dalam Al-Quran dengan berbagai bentuk, 442 kali lainnya berkaitan dengan kerasulan pernyataan pokok-pokok dari sejumlah ayat tersebut, misalnya dalam Surat Yunus: 47, An-Nahl: 36, Al-Isra: 15, yang berbunyi:
“Tiap-tiap umat mempunyai Rasul, maka apabila datang Rasul mereka, diberilah keputusan diantara mereka dengan adil dan mereka tidak di dzalimi sama sekali”
(Q.S. Yunus: 47)
“Dan sesungguhnya telah kami utus kepada setiap umat seorang Rasul dengan seruan: sembahlah Allah dan jauhilah taghut” (Q.S.An-Nahl: 36)
"Dan tiadalah kami menyiksa suatu kaum sampai kami mengutus seoarang Rasul’’ (Q.S.Al-Isra: 15).
Dengan demikian, secara maknawiyah (istilah, terminologis), risalah adalah pesan yang diturunkan Allah SWT kepada para utusan-Nya (rasul). Dalam konteks Islam, pesan yang dimaksud adalah Kalamullah berupa ayat-ayat Al-Quran yang menjadi sumber utama ajaran agama Islam.

B.     Tujuan Pendidikan Islam
Dalam merumuskan tujuan pendidikan Islam, paling tidak ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, adalah :
1.      Tujuan dan tugas manusia dibumi, baik secara fertikal maupun horizontal.
2.      Sifat-sifat dasar manusia.
3.      Tuntutan masyarakat dan dinamika peradaban manusia.
4.      Dimensi-dimensi kehidupan ideal Islam. Dalam aspek ini, setidaknya ada 3(tiga) macam dimensi ideal Islam, adalah : Pertama, Mengandung nilai yang berupaya meningkatkan kesejahteraan hidup manusia dimuka bumi. Kedua, mengandung nilai yang mendorong manusia berusaha keras untuk meraih kehidupan yang baik. Ketiga, mengandung nilai yang dapat memadukan kepentingan kehidupan dunia dan akhirat (fil dunya hasanah wa fil akhirati hasanah).
Berdasarkan batasan diatas, para ahli pendidikan muslim mencoba merumuskan tujuan pendidikan Islam. Diantaranya al-Syaibani, mengemukakan bahwa tujuan tertinggi pendidikan Islam adalah mempersiapkan kehidupan dunia dan akhirat. Sementara tujuan akhir yang akan dicapai adalah mengembangkan fitrah peserta didik, baik ruh, fisik, kemauan, dan akalnya secara dinamis, sehingga akan terbentuk pribadi yang utuh dan mendukung bagi pelaksanaan fungsinya sebagai khalifah fil ardh.
Kongres sedunia ke II tentang Pendidikan Islam tahun 1980 di Islamabad, menyatakan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah untuk mencapai keseimbangan pertumbuhan kepribadian manusia secara menyluruh dan seimbang yang dilakukan melalui latihan jiwa ,akal pikiran,diri yang rasional,perasaan dan indera.Karena iyu,pendidikan hendaknya mencakup pengembangan seluruh aspek fitrah peserta didik , adalah aspek spiritual,intelektual,imajinasi,fisik,ilmiah,dan bahasa,baik secara individual maupun kolektif.
Menurut Dr. Muhammad Athiyah al-arbasyi bahwa tujuan utama pendidikan Islam adalah pebentukan akhlaqul karimah. karena akhlak keagamaan adalah akhlak yang tertinggi, sedangkan akhlak yang mulia adalah tiang pedidikan Islam.[4]
Abdurrahman Saleh Abdullah mengatakan dalam bukuya “Educational Theory a Qur’anic Outlook”, bahwa pendidikan Islam bertujuan membentuk kepribadian sebagai khalifah Allah SWT. Menurutnya tujuan pendidikan Islam dibangun atas tiga komponen sifat dasar manusia, adalah tubuh, ruh, dan akal yang masing-masing harus dijaga. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan pendidikan Islam dapat diklasifikasikan kepada:
1.    Tujuan pendidikan jasmani     (ahdaf al-jismiyyah).
2.    Tujuan pendidikan rohani       (ahdaf al-ruhaniyyah).
3.    Tjuan pendidikan akal             (al-ahdaf al-aqliyyah).
4.    Tujuan sosial                            (al-ahdaf al ijtima’iyyah).[5]
Sedangkan menurut Ibnu Khaldun yang berpijak pada firman Allah QS. al-Qoshos ayat 77 yang terjemahannya:
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ

“Dan carilah pada apa yang telah dianugrahkan Allah kepadamu (kebahgiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan, dan janganlah kamu meluapkan bagian kamu dari kenikmatan dunia.”

Dari firman Allah tersebut, Ibnu Khaldun merumuskan bahwa tujuan pendidikan terbagi atas 2 (dua) macam adalah: pertama, tujuan yang berorientasi ukhrawi, adalah membentuk seorang hamba agar melakukan kewajiban kepada Allah (‘abdullah). Kedua, tujuan yang berorientasi duniawi, maksudnya membentuk manusia yang mampu menghadapi segala bentuk kehidupan yang lebih ayak dan bermanfaat bagi orang lain.
Sedangkan menurut Imam al-Ghazali, tujuan pendidikan Islam yang hendak dicapai adalah pertama, membentuk insan purna untuk memperoleh kebahagiaan hidup, baik di dunia maupun di akhirat. Jadi, menurut al-Ghazali ada dua tujuan pendidikan yang ingin dicapai sekaligus, adalah kesempurnaan yang bertujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta kesempurnaan manusia yang berrujuan kebahagiaan dunia akhirat (insan kamil). Untuk menjadi insan kamil tidaklah tercipta dalam sekejap mata, tetapi mengalami proses yang panjang dan ada prasyarat-prasyarat yang harus dipenuhi diantaranya mempelajari berbagi ilmu, mengamalkan dan menghadapi berbagai cobaan yang mungkin terjadi dalam proses kependidikan itu.
Abdul Fatah Jalal mengatakan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah menjadikan manusia yang menghambakan diri kepada Allah SWT. Menghambakan diri maksudnya beribadah kepada-Nya, dengan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatupun. Agama Islam menghendaki agar manusia itu dididik supaya mampu merealisasikan tujuan hidupnya sebagimana yang telah digariskan Allah SWT dalam al-Qur’an. Tujuan hidup manusia adalah beribadah kepada Allah SWT. Dalam hal inilah maka tujuan pendidikan Islam harus mempersiapkan manusia menjadi hamba yang bertakwa, sehingga pada akhirnya apabila ia mati, maka ia dalam keadaan Muslim serta mendapat Ridho Allah.
C.  Tujuan Risalah
Rasul adalah seorang yang dipilih Allah dari umat manusia, dan diberi wahyu tertentu, dan diperintahkan untuk menyampaikannya. Adapun risalah (kerasulan) adalah pemberian ilahi yang diberikan kepada hambanya yang terpilih. Maka risalah bukanlah suatu derajat yang dihasilkan atau didapat dari ijtihad,berkhalwat ataupun belajar, akan tetapi ia merupakan pilihan dan ketentuan dari Allah.
Pembahasan mengenai tujuan risalah adalah terdapat dalam firman Allah SWT yang berbunyi:
وما آرسل نا ك إلا رحمة للعا لمينِ
Dalam ayat ini tujuan risalah dikaitkan dengan kalimat “Inna Arsalnaka”. Kalimat ini mengandung tiga subtansi penting yang tak dapat dipisahkan yaitu risalah dan diri Rasulullah saw yang dinyakan denga “ka” (kamu), dan Allah swt sebagai penentu dan pemilihnya. Di sini Allah swt sebagai pihak yang mengutus, memilih dan menetapkan Muhammad saw sebagai pengemban risalah-Nya. Allah swt tidak melibatkan manusia siapa pun, Dia menunjkkan otoritas-Nya kepada semua makhluk-Nya, mereka setuju atau tidak setuju, Dia tidak memperdulikan suara mereka. Sikap Allah ini dicontoh oleh Rasulullah saw dalam membuat kebijakan dan keputusan penting. Beliau tidak pernah kompromi dengan pendapat-pendapat manusia siapa pun dalam menjalan roda risalahnya. Apalagi pendapat manusia biasa, kwalitasnya jelas di bawah kwalitas Rasulullah saw, belum lagi pendapat mereka masih diliputi hawa nafsu.
Allah mengutus para rasulnya di bumi ini juga memiliki tujuan. Al-Qur’an  telah menjelaskan tujuan dari diutusnya para rasul sebagai berikut :
1.      Untuk mengenalkan manusia terhadap Rabb-Nya dan untuk menyerunya agar beribadah kepada-Nya semata serta mengkafiri apa yang diibadahi selain-Nya. Sesuai QS. an-Nahl ayat 36 yang terjemahannya :
 “Dan sesungguhnya Kmai telag mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan) ‘sembahlah Allah (saja) dan jauhilah taghut.”

2.      Untuk memberikan keteladanan pada manusia dalam tingkah laku ,akhlak yang mulia,ibadah yang benar serta istiqomah di jalan-Nya. Sesuai QS. Al-Ahzab: 21 yang terjemahannya :
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak.”

3.      Untuk menerangkan amal sholeh yang akan mensucikan jiwa dan membersihkannya serta menanamkan kebaikan pada dirinya. Rasul tidak mengeluarkan manusia dari kegelapan pada cahaya kecuali dengan mengajarkan ajaran Allah pada mereka,mensucikan jiwa mereka ,mengenalkan mereka pada Allah ,nama-nama dan sifat-sifat-Nya.

BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa tujuan pendidikan Islam selaras dengan tujuan kerisalahan. Pendidikan Islam merupakan proses membimbing dan membina fitrah peserta didik secara maksimal dan bermuara pada terciptanya pribadi peserta didik sebagai muslim paripurna (insan kamil)
Selain itu pendidikan Islam juga bertujuan mengarahkan peseta didik agar taat menjalankan semua ajaran agama dan berakhlak mulia, juga mampu mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki peseta didik, baik dalam segi jasmaniah, rohaniah, emosional maupun intelektual. Selain itu bisa bertanggung jawab terhadap individu maupun sosial, serta mampu berperan secara maksimal untuk selalu beribadah kepada Allah SWT sebagai hamaba dan khalifah Allah yang mempunyai keimanan dan ketaqwaan yang kuat.



DAFTAR PUSTAKA
Arief Armai, Pengantar Umum dan Metodologi Pendidikan Islam, Ciputat Press, Jakarta, 2002.
Arifin.M, Filsafat Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 2000.
Uhbiyati Nur, Ilmu Pendidikan Islam, CV. Pustaka Setia., Bandung, 1998.
Nizar Samsul, Filsafat Pendidikan Islam, Ciputat Press: Jakarta, 2002
                                                                                                                   



[1] Armai Arief, Pengantar Umum dan Metodologi Pendidikan Islam, Ciputat Press, Jakarta, 2002, Hlm.15.
[2] M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 2000, Hlm.14-17.
[3] Nur Uhbiyati., Ilmu Pendidikan Islam, CV. Pustaka Setia., Bandung, 1998, Hlm.36.

[4] Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, Ciputat Press: Jakarta, 2002, Hlm. 37.
[5] Armai Arief, Pengantar Umum dan Metodologi Pendidikan Islam, Ciputat Press, Jakarta, 2002, Hlm. 16.

Comments